B. Indonesia

Pertanyaan

yang perlu di teladani dari bj habibi

2 Jawaban

  • dalam memimpin tegAS.CEPAT
    sellau memperhatikan rakyat kecil
    Bisa membawa Indonesa maju
    Pintar,ramah,baik.
    Cinta pada rakyatnhya

  • Pemikiran beliau sangat rasional dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. 
    Senada dengan yang diungkapkan oleh Dr. Indria Samego (Dewan Direktur CIDES) yaitu: “ Visi misi dan strategi kepemimpinan Presiden B.J Habibie, terkait erat dengan latar belakang pribadinya. Dia seorang yang sangat rasional di dalam menghadapi suatu persoalan. Menurut saya, banyak persoalan yang ia selesaikan lebih mengedepankan rasionalitas, kadangkala membuat orang terkaget-kaget dan tak mengerti. Karena itu, pada waktu Soeharto masih berkuasa B.J Habibie mengakui, Soeharto adalah guru besarnya. Ini ungkapan jujur menurut saya. Tetapi ungkapan itu tidak 100% ia praktikkan di dalam kebijaksanaan pemerintahannya sekarang. Kenapa? Karena faktor rasionalitas tadi”.
    "Memperlihatkan Dirinya Berbeda" (Oleh: Dr. H.A. Baramuli SH)
    “……..sehingga di kalangan teman-temannya, B.J Habibie dijuluki the wonder boy. Ini dibuktikan dengan sejumlah prestasi ilmiah yang dimilikinya, beberapa hasil penemuannya di gunakan di dalam teknologi pesawat terbang, kereta api dan banyak lainnya. Dan mari kita jujur mengatakan bahwa pengamat-pengamat luar negeri pun mengakui kehebatan si wonder boy. Makannya, tidak terlalu berlebihan kalau saya mengatakan bahwa bangsa Indonesia mesti bangga punya presiden yang jenius…..contohnya, ia banyak membuat kebijakan yang di zaman Soeharto, malah ditabukan. Semisalnya kebebasan pers, kebebasan mendirikan parpol, kebebasan berbeda pendapat dan banyak lainnya…”
    Rendah hati dan berbakti pada ibu pertiwi (Oleh: Letjen TNI (Purn.) H. Achmad Tirtosudiro)
    “Pada awal 70-an, dia diminta untuk jadi guru besar untuk menyandang jabatan profesornya di Universitas Aachen, almamaternya. Tetapi, anehnya Habibie menolak. Ini ganjil karena orang-orang Jerman akan sangat gembira dan merasa terhormat bila mendapat kesempatan menduduki kursi professor di Universitas terkemuka seperti Aachen. Apa sebabnya? Rupanya alasan penolakan Habibie adalah ia akan selalu terikat pada universitasnya, sehingga akan mempersulitnya untuk kembali ke Tanah Air bila saatnya tiba. Memang cita-citanya masih tetap ingin kembali ke Indonesia agar ilmu yang diperdalamnya selama ini dapat diamalkan di Tanah Air”. (1986)

    Inilah sekelumit cerita mengenai Pak Habibie. Beliau menolak menjadi guru besar di Universitas terkemuka di Jerman, padahal begitu banyak orang Jerman sendiri yang mengidam-idamkan dinobatkan sebagai guru besar. Beliau memberi alasan yang membuat takjub dan salut kepadanya. “Saya ingin mengamalkan ilmu saya di Indonesia, tanah air saya”. Begitulah kiranya bahasa Pak Habibie.
     

    Habibie menyebutkan presiden itu bukan segala-galanya. Walau jenius dengan memperoleh royalti atas delapan hak paten hasil temuannya sebagai ilmuwan konstruksi pesawat terbang seperti dari Airbus dan F-16, dia mengaku masih banyak yang jauh lebih baik dari dirinya. Lama bermukim di lingkungan yang sangat menghargai ketokohan dan personality setiap orang, Habibie mendefinisikan jika ingin dihargai maka yang diperhatikan orang lain adalah sikap yang tak berubah terhadap lingkungan. 


    Menurutnya status, jabatan, dan prestasi bukan alasan untuk berubah terhadap lingkungan. Itulah sebabnya, ketika sudah menjadi RI-1 sikap Habibie terhadap lingkungan tetap tidak berubah. Malah semakin menampakkan watak aslinya, misalnya tidak mau diam dan bergerak sesuka hati padahal sudah ada aturan protokoler yang harus dipatuhi.

Pertanyaan Lainnya